STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN VERTIGO
STANDAR
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN VERTIGO
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Definisi penyakit
Vertigo
adalah setiap gerakan atau rasa gerakan
tubuh penderita atau obyek – obyek
disekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan system keseimbangan (ekuilibrium).
B. Tanda dan gejala
1.Pusing diikuti sensasi seperti
berputar, miring, berayun/oleng ( halusinasi
gerak atau disorientasi
ruangan).
2.Vertigo akut sering disertai gejala otonom seperti mual, muntah, keringat
dingin, muka pucat, ketidakseimbagan badan dan nistagmus.
C. Patofisiologi
Setiap
orang tinggal diruangan danmampu berorientasi terhadap sekitarnya berkat adanya
informasi-informasi yang dating dari indera.Didalam orientasi ruangan ini
indera yang penting peranannya adalah system vestibular, system penglihatan dan
rasa dalam(proprioseptik).
Untuk
bekerja secara wajar, unit ini
memerlukan normalitas fungsi fisiologi indera-indera tersebut sehingga
informasi yang ditangkap dari sekitarnya proporsional dan adekuat.Tetapi bila
oleh suatu sebab terjadi hal-hal yang menyimpang,maka unit pemroses sentral tak
lagi dapat memproses informasi- informasi secara wajar. Hasil akhiir yang
didapat selain ketidaksempurnaan adaptasi otot-otot tersebut diatas juga akan
memberikan tanda kegawatan. Tanda ini dapat dalam bentuk yang disadari ataupun
yang tidak disadari oleh penderita.
Penyimpangan
proses tersebut dapat sebagai akibat abnormalitas fungsi fisiologik salah satu
atau lebih indera,atau akibat informasi yang tidakharmonis ,atau tidak
terkoordinasi nya informasi- informasi yangdatang dari indera- indera
ekuilibrium.Biasanya bila abnormalitas
itu bersumber dari system visualakan menimbulkan rasa ringan dikepala, sedangkan bila
bersumber dari system vestibular , menimbulkan rasa gerakan. Dikatakan dari
semua indera itu , system vestibularlahyang memegang andil paling besar
terhadap ekuilibrium.
D.Pemeriksaan penunjang
1. Head CT
scan
2. Brain Evoked Response
Audiometry
E. Management Terapi
a.Cara medikamentosa: antikolinergik/parasimpatolitik, antihistamin,
penenang,simpatomimetik atau campuran obat-obat tersebut diatas.
b.Fisioterapi
BAB II
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
- MASALAH YANG LAZIM MUNCUL PADA KLIEN
1.
Nyeri akut
atau kronis berhubungan
dengan abnormalitas fungsi fisiologis indera. Ditandai dengan
pasien mengatakan pusing,
rasa seperti diputar atau
dimiringkan, obyek
disekitarnya bergerak ( subyektif ), wajah pucat,
berkeringat, gelisah, berfokus
padadiri sendiri ( obyektif ).
2.
Resiko injuri
injuri berhubungan dengan gangguan persepsi sensori.
3.
Gangguan
persepsi sensori : kinesthetic
berhubungan dengan menurunnya
penerimaan sensori,
transmisi dan intergrasi
ditandai dengan rasa tidak
stabil ( subyektif ), disorientasi
ruangan/halusinasi gerakan
(obyektif ).
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E, dkk, 2000, Rencana
Asuha Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawata
Pasien, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Harsono,
2000, Kapita Selekta Neurologi, Gajah Mada
University Press,
Yogyakarta
Ladwig
Ackley, 1997, Nursing Diagnosis
Handbook, Mosby, Missouri
McCloskey, J.C, Bulechek,
G.M , 1996, Nursing Intervention Classification (NIC)
Mosby,
St Louis
Nanda,
2001, Nursing Diagnosis :
Definitions and Classification 2001-2002,
Philadelphia
Tucker,
1999, Standar Perawatan Pasien ed.V, Penerbit buku kedokteran EGC
Jakarta
Comments