Anatomi & Fisiologi Jantung
I.3. Anatomi
& Fisiologi Jantung
Secara
fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya
dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi
jantung mengalam i gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh
lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung adalah sebagai
single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan
metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup. Untuk itu, siapapun orangnya
sebelum belajar EKG harus menguasai anatomi & fisiologi dengan baik dan
benar.
Dalam topik anatomi &
fisiologi jantung ini, saya akan menguraikan dengan beberapa sub-topik di bawah
ini :
1.
Ukuran,Posisi atau letak Jantung
2. Lapisan
Pembungkus Jantung
3. Lapisan Otot
Jantung
4. Katup
Jantung
5. Ruang
Jantung
6. Arteri
Koroner
7. Siklus
Jantung
I.3.1.
Ukuran,Posisi atau letak Jantung
Anda tahu
berapa ukuran jantung anda? Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif.
Dari beberapa referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran
kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm) dan lebar
sekitar 3,5" (9cm). Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya
di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma.
Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3 dari jantung
berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari
midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau
tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri.(lihat gb:1 & 2)
I.3.2.
Lapisan Pembungkus Jantung
Bagi rekan-rekan kita
yang bekerja di ruang kamar operasi bedah jantung atau thorak saya yakin sudah
terbiasa melihat keberadaan jantung di mediastinum, begitu pula dengan lapisan
pembungkus atau pelindung jantungnya. Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan
yang disebut lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi
menjadi 3 lapisan (lihat gb.3) yaitu :
• Lapisan fibrosa,
yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung ketika
jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan
bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax,
disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan,
khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena
cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).
• Lapisan
parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
• Lapisan
Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot
jantung atau epikardium.
Diantara
lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang
atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan
cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari
gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi.
Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau
lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.
I.3.3.
Lapisan Otot Jantung
Seperti yang
terlihat pada Gb.3, lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
•
Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral
•
Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas
kemampuan kontraksi jantung.
• Endokardium,
yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel
yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran
darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya. (Lihat
Gb.3 atau Gb.4)
I.3.4. Katup
Jantung
Katup jatung
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan antara atrium dengan
ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup yang menghubungkan
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup semilunar.
Katup
atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang menghubungkan
antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup atrioventrikuler yang lain
adalah katup yang menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang
dinamakan dengan katup mitral atau bicuspid.
Katup
semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara
ventrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain adalah katup
yang menghubungkan antara ventrikel kiri dengan asendence aorta yaitu katup
aorta. (Lihat Gb: 5)
Katup
berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya sesaat
setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap
bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat
kontraksi daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan
rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus
papilaris.
Seperti yang
terlihat pada gb.5 diatas, katup trikuspid 3 daun katup
(tri =3),
katup aortadan katup pulmonal juga mempunya 3 daun katup. Sedangkan katup
mitral atau biskupid hanya mempunyai 2 daun katup.
I.3.5.
Ruang,Dinding & Pembuluh Darah Besar Jantung
Jantung kita
dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu :
1. Atrium
(serambi)
2. Ventrikel
(bilik)
Karena
atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke ventrikel.
Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot ventrikel.
Ruang atrium
dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Demikian halnya dengan
ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel kanan dan ventrikel
kiri. Jadi kita boleh mengatakan kalau jantung dibagi menjadi 2 bagian yaitu
jantung bagian kanan (atrium kanan & ventrikel kanan) dan jantung bagian
kiri (atrium kiri & ventrikel kiri).
Kedua atrium
memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium
dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua
atrium memiliki kelebihan volume.
Kedua atrium
bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal atrium yang
mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian septal atrium
yang mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen ovale saat kita
lahir.
Ada beberapa
ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui yang terdapat di
kedua atrium, yaitu :
• Ostium
Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang atrium kanan
yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.
• Ostium
Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang
menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.
• Ostium
coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium
kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium kanan.
• Ostium
vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri yang
menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang mempunyai 4 muara.
Bagian dalam
kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik ventrikel maupun
atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian lapisan dalam dari
masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang kontak langsung dengan
darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel yang berupa
tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua otot atrium
dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga membentuk katup
jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain adalah anterior dan
posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan memisahkan antara
kiri dan kanan kedua ventrikel.
Perlu anda
ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan
tekanan jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah
sistemik atau sirkulasi sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh
sehingga dibutuhkan tekanan yang besar dibandingkan dengan jantung kanan yang
hanya bertanggung jawab pada organ paru-paru saja, sehingga otot jantung
sebelah kiri khususnya otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan otot
ventrikel kanan.
Pembuluh
Darah Besar Jantung
Ada beberapa
pembuluh besar yang perlu anda ketahui, yaitu:
• Vena cava
superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian atas diafragma
menuju atrium kanan.
• Vena cava
inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma
ke atrium kanan.
• Sinus
Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung
sendiri.
• Pulmonary
Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan
ke arteri pulmonalis
• Arteri
Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari
pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
• Vena
pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih
dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
• Assending
Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri
ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian
atas.
• Desending
Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan
organ tubuh bagian bawah.
I.3.6.
Arteri Koroner
Arteri
koroner adalah marter iyang bertanggung jawab dengan jantung sendiri,karena
darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting sekali agar
jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner mengalami
pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia, ini akan
menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya. Apalagi arteri
koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan serangan jantung
mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan kematian. Begitupun
apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga akan berujung
dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction.
Arteri
koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri
koroner berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava
Arteri
koroner dibagi dua,yaitu:
1.Arteri
koroner kanan
2.Arteri
koroner kiri
Arteri
Koroner Kiri
Arteri
koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)dan arteri
sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis
eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari
jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler
yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini dibagian permukaan
posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang sangat penting yaitu
kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.
LAD arteri
bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan kanan,
serta bagian interventrikuler septum.
Sirkumflex
arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan
ventrikel kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.
Arteri
Koroner Kanan
Arteri
koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel
kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node,dan
55% mensuplai SA Node.
I.3.7.
Siklus Jantung
Sebelum
mempelajari siklus jantung secara detail, terlebih dahulu saya ingin
menyegarkan ingatan anda tentang sirkulasi jantung. Saya yakin kalau anda masih
mengingatnya dengan baik atau anda telah lupa?
Anda masih
ingat kalau jantung dibagi menjadi 4 ruang? Empat ruang jantung ini tidak bisa
terpisahkan antara satu dengan yang lainnya karena ke empat ruangan ini
membentuk hubungan tertutup atau bejana berhubungan yang satu sama lain
berhubungan (sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal dan jantung sendiri). Di
mana jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh melalui
cabang-cabangnya untuk keperluan metabolisme demi kelangsungan hidup.
Karena
jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi
jantung dari mana saja. Saya akan mulai dari atrium/serambi kanan.
Atrium kanan
menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari:
- Superior
Vena Kava
- Inferior
Vena Kava
- Sinus
Coronarius
Dari atrium
kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.
Dari
ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen
melewati:
- Katup
pulmonal
- Pulmonal
Trunk
- Empat (4)
arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri
Darah yang
kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4
vena pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium
kiri.
Dari atrium
kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup
mitral.
Dari
ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung
(melalui sinus valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah
balik lagi ke jantung melewati vena kava superior,vena kava inferior dan sinus
koronarius menuju atrium kanan.
Secara umum,
siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
• Sistole
atau kontraksi jantung
• Diastole
atau relaksasi atau ekspansi jantung
Secara
spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :
1. Fase
Ventrikel Filling
2. Fase
Atrial Contraction
3. Fase
Isovolumetric Contraction
4. Fase Ejection
5. Fase
Isovolumetric Relaxation
Perlu anda
ingat bahwa siklus jantung berjalan secara bersamaan antara jantung kanan dan
jantung kiri, dimana satu siklus jantung = 1 denyut jantung = 1 beat EKG
(P,q,R,s,T) hanya membutuhkan waktu kurang dari 0.5 detik.
A. Fase
Ventrikel Filling
Sesaat
setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya, dengan
demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan di
kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular,
sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel secara cepat karena
pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan relaksasi/diastolic sampai dengan
aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di kedua ventrikel.
Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu
anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel
berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari
kontraksi kedua atrium.
B. Fase
Atrial Contraction
Seiring
dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium,
dimana setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian
ventrikel secara aktif yaitu dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan
darah ke ventrikel atau yang kita kenal dengan "atrial kick". Dalam
grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel secara
keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung
yaitu bunyi jantung 3 atau cardiac murmur.
C. Fase Isovolumetric
Contraction
Pada fase
ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan yang
melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi
pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di
ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi ventrikel.
Keadaan
kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium yang
menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik darah
tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi jantung satu
(S1) atau sistolic. Periode waktu antara penutupan katup AV sampai sebelum
pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua ventrikel tidak berubah
dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini dinamakan dengan fase
isovolumetrik contraction.
D. Fase
Ejection
Seiring
dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel akan
menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan memompa darah
dengan cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan katup semilunar tidak
mengeluarkan bunyi. Bersamaan dengan kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di
isi oleh masing-masing cabangnya.
E.Fase
Isovolumetric Relaxation
Setelah
kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel menurun atau
relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal
meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua ventrikel,
untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah aliran darah balik ke
ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan bunyi jantung dua
(S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam dalam EKG dengan
gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran
balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di tandai dengan
adanya "dicrotic notch".
• 1. Total
volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip maupun
aktif ( fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut dengan End
Diastolic Volume (EDV)
• 2. Total
EDV di ventrikel kiri (LVEDV) sekitar 120ml.
• 3. Total
sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut End
SystolicVolume (ESV) sekitar 50 ml.
• 4.
Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70 ml
atau yang dikenal dengan stroke volume. (EDV-ESV= Stroke volume) (120-50= 70)


Comments